WAJIB BACA UNTUK SELURUH ORANG TUA:
>> BAGI MEREKA YANG SUKA MARAH-MARAH PADA ANAK
Dear Ayah Bunda,
KITA adalah orang matang, anak kita masih belum matang, mengapa yang matang perlu marah pada yang belum matang?
Kita sudah besar, mereka masih kecil, mengapakah orang yang sudah besar perlu marah pada orang masih kecil?
Baca juga: PERHATIKAN ya BUNDA..! Ini Tanda Anak Mulai Stres dan Solusi Mengatasinya..
Kita adalah orang yang berpengalaman, anak-anak belum pernah melihat dunia. Mengapa harus paksakan anak-anak kita paham dan sejalan dengan pandangan kita?
Masih ingat teori ini?
Pernahkah terpikir mengapa dua orang yang sedang marah perlu menjerit satu sama lain walaupun duduk bersebelahan? Pernahkah terpikir mengapa dua orang yang saling menyayangi lebih suka ëmembisikí satu sama lain walaupun duduk berjauhan, atau lewat telepon?
Marah dibalas marah, maka dua hati akan berjauhan, makin menjerit makin berjauhan. Oleh karena itu, hati memerlukan suara/nada yang kuat untuk menghubungkannya.
Bagi mereka yang kita sayang, dua hati adalah dekat, jadi tidak perlu untuk menjerit-jerit, hanya perlu ëmembisikí sudah terasa dekat. Makin dibisik, makin terasa sayang.
Itulah keajaiban ciptaan Allah pada sistem badan manusia.
Baca juga: Punya Teman Ibu Rumah Tangga? Please.. Jangan Tanyakan 13 Hal Ini Padanya..
Persoalannya, jika kita ingin mendidik anak-anak kita, perlukah kita marah-marah padanya walaupun mereka berbuat salah?
Sekiranya menggunakan pendekatan marah-marah, tanyakan pada diri sendiri, maukah hati kita berjauhan dengan hati anak-anak kita?
Atau kita mendidik dengan "berbisik", supaya mereka mengerti dan hati mereka dekat dengan kita?
Hubungan orangtua dengan anak-anak yang terbaik ialah anak-anak menganggap orangtuanya sebagai sahabat karib dengan penuh penghormatan tanpa rasa segan untuk menceritakan segala masalahnya.
Semoga bermanfaat... :)
sumber: islampo(dot)com
Baca juga: Istri Sering Memarahi Anak? BEGINILAH Cara MENASEHATINYA...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar