4 Kalimat yang "Haram" Diucapkan di Depan Anak
Nomor 3 Sering Diucapkan. Mulai Detik Ini Segera Hentikan Yaa Bunda.
Dear Ayah Bunda,
Bahaya sekali kalau kita menggunakan kalimat negative pada anak. Dampaknya sangat besar. Saat kesal, seringkali kita melontarkan kalimat yang semestinya tidak diucapkan di depan anak. Ini 4 kalimat yang pantang terucap depan anak.
1. "jangan ganggu ibu". Anak-anak seringkali tidak bisa membiarkan ibunya tidak mmperhatikan mereka. Akibatnya, saat anda perlu menyelesaikan banyak hal, si kecil bisa mengganggu. Tanpa sadar anda melontarkan kalimat ini, ìjangan ganggu ibuî. Jika terbiasa mendengar kalimat ini, mereka merasa ditolak dan belajar benar-benar tidak ëmenyentuhí anda lagi.
Baca juga: SEDERHANA!! Obat Lelah Bagi Seorang Ibu Adalah Memandang Wajah Memandang Wajah Anak yang Tidur Pulas. Setuju?
Parahnya, perasaan ini bisa mempengaruhi perkembangannya. Ia jadi malas berbagi cerita dengan anda . ia biasa berpikir, ìibu tidak mau digangguî. Kalimat sebaiknya diucapkan anda mungkin bisa mencoba untuk memberi peringatan kepada anak-anak sebelum mulai bekerja. ìbaik anak-anak, sekarang ibu perlu waktu sendiri. Kalau ibu tidak diganggu akan lebih cepat selesai dan kita lebih cepat main bersamaî.
2 "Kamu Itu!" tanpa sadar orang dewasa sering memberi label, termasuk orangtua kepada anaknya. ësi tembem, si kurus, si cerewetí. Label negative bisa ia yakini dan akhirnya menjadi kenyataan. Butuh waktu lama hingga ia dewasa untuk menghapus keyakinan bahwa dirinya ëbegituí. Cara terbaik adalah mencoba menghindari kata sifat saat menghadapi ulah si kecil. Misalnya, ìnak, kan kamu tau kalau bermain bersama tidak boleh nakal. Nanti temannya sdih dan tidak mau main lagi sama kamuî.
3. "jangan nangis!". Anak-anak mudah kecewa dan seringkali tidak tau bagaimana mengungkapkan perasaannya dan semuanya bisa berujung dengan tangisan. Ketika kita melarangnya, anda bisa memastikan bahwa anda mengerti perasaannya, ìkamu pasti sedih ketika mainanmu rusakí.
Baca juga: TERPERCAYA!! Ternyata Kunci Kebahagiaan Keluarga Adalah Bahagianya Istri..
4. "kayak dia, dong". Anda pikir dengan membandingkan, anak akan terpacu dan berubah. Sebaliknya, memaksakan anak melakukan hal yang ia belum siap (atau tidak disukai) seringkali menjadi boomerang. Selain anak justru cenderung melawan permintaan anda, anak juga merasa rendah diri hingga kehilangan jati dirinya, karena ia merasa tidak sesuai dengan harapan anda. Padahal anda bermaksud baik yaitu mengusahakan anak anda memenuhi tahapan perkembangan. Tidak ada individu yang sama, begitupun seorang anak. Mereka unik dan memiliki waktu masing-masing untuk mencapai tahapan perkembangannya. Daripada membandingkan, berilah ia semangat dan penghargaan ketika berhasil melakukan sesuatu. Karena, kata-kata saat kecil akan sangat diingat ketika dewasa kelak.
Survey Children Charity NSPCC: lebih dari 2000 responden masih ingat nasihat dan berbagai perkataan yang diucapkan orangtua semasa kecil. Tujuan dari survey ini adalah ingin memelajari bahwa perilaku dan perkataan orangtua berpengaruh pada anak saat mereka dewasa. Salah satu nasihat dan perkataan positif diingat anak dari orangtua adalah ìlatihan membuat kita menjadi lebih baikî.
Setidaknya 63% responden mengaku terinspirasi dengan ucapan positif tersebut. Kemudian nasihat lain yang paling diingat oleh 62% responden lainnya adalah ìperlakukan orang lain sebagaimana kamu ingin diperlakukanî. Lalu sebanyak 54% ingat kalimat ìjika gagal, coba lagiî yang sangat sering disampaikan orangtua yang melekat dalam pikiran mereka hingga dewasa. Menurut hasil survey, sebanyak 81% responden mengaku pihak ibu yang paling sering membimbing mereka dengan nasihat positif. Kita harus menunjukan bahwa segala tindakan yang kita ambil dapat membantu memberikan pengalaman yang positif bagi anak-anak.
Baca juga: LAKUKAN INI! Kalau Anak Suka Ngeyel, Ini yang Harus Bunda Lakukan..
Yuk, mari kita ubah kebiasaan kita dalam mendidik anak. Dan mempersiapkan anak-anak kita sebaik mungkin agar ia mampu meraih masa depan cemerlang.
Semoga bermanfaat.
berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar