INI YANG BISA IBU LAKUKAN BILA ANAK SUKA NGEYEL
“Waktunya mandi, Nak…” kata seorang ibu. Ia sudah menyiapkan keperluannya; ember besar, air hangat, sampo, sabun, dan handuk.
Anak yang dipanggilnya, usianya sudah lima tahun. Malah terlihat makin asyik di depan televisi. Ia mendengar suara ibunya, namun tak menyahut. Pura-pura tak mendengar.
“Adek… ini airnya sudah siap…” panggil ibunya sekali lagi.
Si anak bergeming. Ia khusyuk menonton film kartun yang diputar pada jam sore. Film yang ia tonton memang film kesukaanya. Dan banyak anak-anak lain seusianya. Bahkan kaos yang ia pakai bergambar tokoh. Tas. Hingga buku gambar dan mewarnai.
Ibunya berjalan dari kamar mandi. Langkahnya cepat.
“Kok dipanggil gak dengar sih, Dek..? Ayo sudah waktunya mandi,” kata si ibu sambil mendengus.
“Nantiiii….,” kata si anak tanpa menoleh pada ibunya.
“Sekarang, udah jam berapa ini?”
“Tapi filmnya belum habis. Mamah berisik ih..” jawabnya.
Wajah ibunya merah. Ia marah.
Baca juga: PILIH MANA? Bermain Bersama Anak Atau Sekadar Membelikan Anak Mainan?
***
Bunda bisa jadi akan mendapati kejadian di atas. Karena pada masa pertumbuhan anak, pasti ada masa ketika anak-anak mulai membangkang dan membantah. Tidak menuruti perkataan orang tuanya. Walaupun itu hanya sekadar hal sederhana. Untuk mandi, misalnya.
Kalau tidak disikapi dengan baik, tak jarang hal itu membuat orang tua marah. Jengkel. Merasa perintahnya tak dituruti. Tak jarang, banyak ibu-ibu yang kemudian main bentak. Main cubit. Saat anak tidak patuh.
Bunda..
Sebenarnya menghadapi anak yang membangkang. Yang tak mendengar perintah Bunda, itu perlu cara khusus. Dan anak membangkang, ngeyel, atau tak mendengar perintah ini bisa terjadi pada usia kapan saja.
Bisa terjadi di usia balita. Usia prasekolah. Bahkan usia remaja dan dewasa.
Maka saat anak menunjukkan tanda-tanda suka ngeyel, jangan dibiarkan sikap itu. Karena hal itu bisa berdampak negatif bagi pertumbuhan karakter dan mentalnya.
Lantas bagaimana cara menghadapi anak yang suka membangkang ini?
Nah, ini yang penting. Saya coba bagikan informasi yang saya dapatkan dari berbagai sumber ya Bunda.. :)
Baca juga: WASPADA!! Bahaya Kecanduan Gadget Untuk Anak. Baca Cara Mengatasinya Ini..
Pertama, sikapi dengan lembut, apalagi bila usia anak masih balita.
Anak yang ngeyel, akan makin ngeyel bila dikerasi. Apalagi bila orang tua malah marah-marah pada anak. Perilaku marah orang tua ini bisa ditiru dan dijadikan pola bagi anak untuk menyelesaikan masalahnya.
Seperti saya kutip dari berbagai literatur, maka “cara bijaksana yang bisa dilakukan adalah jangan mudah terpancing emosi oleh penolakan anak. Berikan penjelasan dengan lemah lembut dan tidak mudah mengumbar kemarahan.”
Kedua, selalu berikan pilihan.
Jangan mendikte anak terus menerus. Paling tepat adalah memberikan perintah dengan gaya mengajak. Atau bisa juga dengan bertanya.
Misalnya begini, “Mau mandi jam empat atau jam setengah lima, Nak?” Begitu bisa. Kreatiflah dalam membujuk anak, jangan “sak-klek” terus-terusan.
Ketiga, Menghargai perilaku positif
Nah, Bunda haru fair ya. BIla anak menunjukkan perbuatan baik, maka berikan pujian pada anak seperlunya.
Keempat, komunikasi aktif.
Ini saya dapatkan dari situs parenting, bahwa “Sikap membangkang anak bisa direndam dengan selalu mengajaknya berkomunikasi aktif. Ajukan setiap peraturan dengan disertai penjelasan. Komunikasi semacam itu akan menyurutkan sikap membangkang anak karena ia paham akan konsekuensi bila ia tak melakukan peraturan itu.”
Kelima, konsisten terhadap aturan yang telah dibuat.
Terapkan peraturan dengan jelas dan menetap, misalnya kalau sudah ditentukan tidur jam 8 malam, patuhi jadwal tersebut dari hari ke hari. Jelaskan apa dampak atau risikonya kalau tidur larut malam. Menerapkan aturan yang konsisten juga melatih anak agar tahu bahwa hidup tak bisa diatur semau-maunya sendiri.
Baca juga: GAMPANG BANGET!! Cara Mengatasi Anak Suka Bohong, Keras Kepala, Hiperaktif, Tidak Mau Sholat, dan lainnya.
Terakhir, cobalah intropeksi.
Coba dilihat kembali bagaimana selama ini orang tua bersikap pada anak. Jangan-jangan perilaku anak hanya meniru orang tua. Jangan-jangan selama ini kita lebih banyak membentak anak, mendikte, marah-marah pada anak. Intropeksi diri bisa membuat kita lebih memahami diri kita sebagai orang tua.
Nah, kesimpulan yang bisa diambil adalah komunikasi antara orangtua dan anak serta saling mau mendengar adalah poin penting dalam mendidik dan mengajarkan anak. Pembangunan karakter dan mental yang kuat, pasti akan berbuah bagi kehidupan dan kesuksesan anak kelak.
Begitu bunda bila anak ngeyel dan suka membantah. Bila perilaku itu ada dalam diri anak, segera lakukan penanganan sejak dini yaa.. Sebelum terlambat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar