:: BAGAIMANA MENGHADAPI ANAK YANG SULIT DIATUR...?
Dear Ayah Bunda,
Anak balita anda mudah menangis, emosional dan cenderung sulit dikendalikan? Jangan panik.
Jacob Azerrad dan Paul Chance, dua psikolog anak, dalam tulisannya di Psychology Today, menjelaskan bagaimana cara mengatasi anak yang mudah menangis dan sulit dikontrol tersebut.
Menurut Jacob dan Paul, selama ini orang tua lebih memperhatikan sikap buruk anak ketimbang perilaku baiknya.
Hal ini sejalan dengan penemuan Glenn Latham, Ed.D, seorang konsultan pendidikan, yang mengungkapkan data bahwa orang dewasa cuek pada 90% sikap baik anak-anak. Mereka justru lebih memperhatikan anak-anak saat bertingkah laku yang tidak baik.
Ketika anak bertingkah laku negatif, orang tua cenderung memberikan perhatian dengan mengajak mereka melakukan tindakan yang lain.
Namun menurut Jacob Azerrad dan Paul Chance, membuat anak tertarik pada hal lain seperti ini justru semakin membuat mereka berperilaku agresif.
Memang sulit untuk melakukan tindakan yang tepat pada anak saat mereka menunjukkan sikap tidak baik.
Jacob Azerrad dan Paul Chance memberikan beberapa saran untuk mengatasi anak yang sulit dikontrol, yang layak anda coba.
1. Berikan perhatian terhadap anak saat ia menunjukkan sikap positif
Sikap positif yang dimaksud, misalnya ketika anak bisa tenang, cepat mengatasi rasa kecewa, bersikap baik secara spontan dan menunjukkan ketertarikan untuk belajar.
Saat orang tua melihat sikap-sikap positif itu, berikan mereka perhatian penuh.
2. Berbicara dengan anak untuk mengingatkan sikap positifnya
Di waktu-waktu tertentu, sekitar 5 menit sampai 5 jam setelah suatu kejadian, bicaralah kepada anak tentang sikap positif yang sudah Anda perhatikan sebelumnya.
Misalnya orang tua mengatakan, "Kamu ingat kan, tadi waktu Budi jatuh dari sepeda, kamu menolongnya".
"Kamu tadi membantu Sinta merapikan mainannya ya? Kamu ingat itu?"
3. Berikan pujian atas sikap positif anak
Saat anak bisa mengingat peristiwa yang Anda sebutkan pada poin kedua, segera berikan pujian.
Orang tua bisa mengatakan, "Kamu baik sekali tadi membantu Budi. Kamu anak yang hebat. Bapak bangga kepadamu".
Pujian juga bisa Anda berikan saat anak menunjukkan sikap kedewasaannya. Misalnya, "Maaf Nak ya, ibu tidak bisa mengajak kamu jalan-jalan saat liburan ini. Alhamdulillah kamu bisa mengerti dan kamu tidak marah. Ibu bangga dan senang sekali dengan sikapmu".
4. Berikan apresiasi spontan
Setelah memuji anak atas sikap positifnya, segera lakukan aktivitas yang disenangi anak sebagai apresiasi.
Lakukan aktivitas itu secara spontan tanpa harus mengatakan bahwa itu adalah 'hadiah' atas sikap baiknya.
Misalnya orang tua mengajaknya bermain atau membacakannya cerita atau mengajak jalan-jslan naik sepeda keluar rumah.
5. Jangan bagi perhatian anda
Berikan waktu untuk anak. Jangan bagi perhatian Anda dengan hal lain saat melakukan kegiatan tersebut.
Tidak ada yang lebih membuat anak bahagia selain mendapat perhatian penuh dari orang tuanya.
Semoga bermanfaat... :)
Please Like and Share!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar