Minggu, 02 Juli 2017

Yang Namanya Emak Itu.. Pas Anak Tidur Siang Pengennya Beres2 Rumah, Eh Faktanya..


Yang Namanya Emak Itu.. 

Akhir bulan ijin suami kalo pas gajian nanti mau beli lipstik, baju baru, dll. Tapi pas beneran udah gajian, dicoret itu semua list kepinginannya dan berakhir dengan belanjain buat bocah-bocah.
.


Yang Namanya Emak Itu.. 

Punya tekad kuat komisi bakulannya buat ngembangin bisnis. Eh tapi kadang juga akhirnya itu komisi bocor buat beli gas, listrik, sama buku anak.
.

Yang Namanya Emak Itu..

Kudu punya stok sabar yang banyak dengan bahan bakar Indomie, coklat, roti, es krim, dan cemilan lainnya 
.
 

Baca juga: TERUNGKAP! Ini Alasan Mengapa Suami Cenderung Tidak Romantis di Mata Istri..

Yang Namanya Emak Itu.. 

Tiap dapet undangan resepsi, udah berkhayal pakai baju inces bak syahrini. Pas hari H yang dipakai tetep gamis ples bergo instan bersemat bross cantik lagi. 
.


Yang Namanya Emak Itu.. 

Ada yang tiap hari tekad mau diet, tapi pas ada cemilan di depan mata maunya ikut icip-icip. Besok pas nimbang dan jarumnya ke kanan langsung bertanya, "kok BB gue gak turun-turun sih??"
.


Yang Namanya Emak Itu.. 

Pas anak tidur siang rencananya masak,beres-beres rumah. Kenyataannya leyeh-leyeh pisan, malah kadang juga ikut ketiduran. #Zzzzzzz
.


Yang Namanya Emak Itu.. 

Suka gugling kreasi resep-resep. Dan yang jadi andalan lagi-lagi telur dadar, ceplok sama sop. 
.


Yang Namanya Emak Itu.. 

Menjelang weekend punya planning kesana-sini, mau piknik, refreshing. Tapi ujung-ujungnya bergumul lagi sama cucian di rumah. #Duh
.


Yang Namanya Emak Itu.. 

Entah sehari bisa berapa kali bergelut dengan rutinitas beresin rumah-berantakan-beresin lagi-berantakan lagi. Dan itu pun kadang masih dicecar orang, "kok rumahnya gak rapi sih?".. #Uwoowwooo
.

Baca juga: Coba Para Suami Gantian Ngurus Anak dan Rumah, Nggak Usah Seharian, Cukup 3 Jam Saja


Yang Namanya Emak Itu.. 

Di keluarga sering dapet image paling galak, paling cerewet, dari bangun tidur sampe tidur lagi ada aja warning dan bawelnya.


Tapi ketika semua orang di rumah ditanya siapa anggota keluarga yang paling dibutuhkan dan disayang di rumah, jawabannya hanya satu: IBU.
#TisuManaTisuuuu

.
Anakmu mak (copas dari status Andhy Doni) 
.
.
Tips Menjadi Ibu yang Dirindukan..


Kisah keteladanan Ibu yang mencetak anak-anak hebat adalah Al-Nawar binti Malik, yang mempunyai anak bernama Zaid bin Tsabit. Zaid sewaktu muda, tatkala mendengar seruan Rasulullah tentang jihad maka ia akan mengambil pedang ayahnya dan dengan semangat 45 ia menemui Rasulullah. Pedang yang dibawa Zaid masih lebih besar daripada tubuhnya. Rasulullah yang melihat Zaid begitu bersemangat, memerintahkan ia untuk kembali kepada Ibunya karena memang aturan perang Islam bahwa anak-anak, wanita, dan orang tua dilarang ikut berperang.

Disinilah peran Ibu hebat yang harus membesarkan jiwa si anak. Ia tidak meremehkan motivasi kuat si anak. Bunda Al-Nawar mengatakan pada Zaid,

“Anakku, jika Rasulullah belum mengizinkanmu berjihad ke medan perang, ketahuilah Nak, berjihadlah dengan jalan lain. Berjihadlah lewat pena Anakku. Belajar, belajar, dan hapalkan Al Qur’an.”

Baca juga: Wahai, Ibu.. Sebelum Engkau Tidur Doakanlah Anakmu. Hasilnya Sungguh Menakjubkan..


Zaid lalu pergi kembali pada Rasulullah tapi kali ini tidak untuk berjihad memakai pedang, tapi diminta mendengarkan hapalan Al Qur’annya. Waktu itu Al Qur’an baru turun 17 juz. Dalam kurun waktu singkat, Zaid telah merampungkan hapalannya.


Zaid bin Tsabit si Pencatat Wahyu..

Siapa yang berperan?? Ibu.
Maka, Ibu jangan mematikan potensi anaknya.

Ulama mujahid bernama Faruq mempunyai istri yang ditinggal oleh selama 30 tahun. Diamanahkan uang kurang lebih sebesar 60 milyar. Tapi ia tidak menggunakan uang itu untuk hal keduniawian. Terbukti setelah 30 tahun, Faruq kembali dan rumah masih seperti yang dulu. 

Ternyata istrinya menginvestasikan uang tersebut untuk pendidikan anaknya. Anak beliau adalah seorang ulama besar bernama Rabi’atul Rabbiy, guru Imama Malik dan Imam Hanifah.

Lisan seorang ibu keramat


Alkisah seorang Ibu bersusah payah membuat jamuan makan yang lezat untuk para tamunya. Tamu mulai berdatangan. Ketika hendak disajikan, si Ibu terperanjat karena mendapati anaknya menabur pasir diatas jamuan tersebut. Marah bukan kepalang. Ia lalu memikirkan kalimat yang pas untuk itu.

Lalu ia berujar,

“Anakku, Ibu marah padamu. Ibu doakan kamu menjadi Imam Masjidil Haram.”

Terbukti si anak kemudian hari menjadi Imam Masjidil Haram, Syeikh Abdurahman as Sudais.

Apa yang terjadi jika lisan Ibu mendoakan yang buruk untuk anak??


Walau keadaan marah pun, Ibu harus bisa mendoakan yang terbaik untuk anak. Karena lisan Ibu keramat. Doanya makbul.

Baca juga: Hati-Hati, Anak Suka Memukul Besok Gede Bisa Jadi Berandalan

Ibu adalah pilar negara

Berdayakan Majelis Ta’lim. Majelis Ta’lim adalah aset. Jika majelis ta’lim di Indonesia di dalamnya dibahas bagaimana mendidik anak, ada modul, dan ada kurikulum menjadi seorang Ibu yang hebat, maka ke depan kita tidak butuh materi pemberdayaan wanita. Indonesia akan tumbuh menjadi negara yang kuat cerminan akhlaknya.

Dikisahkan pada masa Umar bin Khattab, ada seorang lelaki meninggalkan istrinya selama 2 tahun. Ketika kembali, ia dapati istrinya tengah bersiap melahirkan. Marah, kecewa, ia menuduh istrinya berselingkuh. Ia membawa istrinya pada Khalifah Umar untuk diadili, dihukum rajam. 

Tiba-tiba Muadz bin Jabal, seorang pemuda yang terkenal kefasihannya akan ilmu fiqih berkata,
“Ada 3 hak yang harus dilaksanakan terlebih dahulu wahai Khalifah. Hak bayi untuk hidup, hak mendapat ASI selama 2 tahun, dan terakhir pastikan dulu jangan-jangan lelaki tersebut memang bapak bayi tersebut.“

Ketika si bayi lahir, terkejutlah lelaki tersebut, ternyata si bayi sudah memiliki gigi lengkap. Jadi ia berada di kandungan ibunya selama 2 tahun. Lelaki itu menyesal telah menuduh istrinya. Hari itu Umar bin Khattab mengumpulkan rakyatnya, di hadapan mereka beliau memuji Muadz bin Jabal. Ia memuji Muadz yang menghindarkan Umar dari kesalahan seorang khalifah. Ia memuji Ibu Muadz yang melahirkan anak sehebat dan sepintar Muadz bin Jabal. Lelaki sholeh yang cerdas.

Sifat seorang Ibu yang harus dimiliki:

Kata Rasulullah,
“Nikahilah wanita yang memiliki wadud (kasih sayang) dan subur (bisa melahirkan).”
Tapi kenyataannya, banyak Ibu bisa melahirkan tapi tidak memiliki sifat wadud.

Baca juga: Hati-Hati.. Dampak Buruk Menggunakan Ancaman Agar Anak Patuh Pada Orang Tua

Fenomena mother distrust

Silakan browsing “mama bangs*t”, maka akan muncul ribuan tweet anak-anak remaja men-tweet “mama bangs*t” atau memaki Ibu mereka pada akun sosialnya. Menyedihkan. Apa pasal??

Rupanya banyak Ibu sekarang yang melupakan arti bonding (kelekatan kasih sayang) untuk anak-anaknya. 

Ada seorang pejabat yang memiliki kelimpahan materi. Membuang iPhone seharga 3 juta, melempar laptop Mac seharga 35 juta ke dalam kolam renang rumahnya hanya karena dilarang keluar malam oleh ayahnya. Ketika si ibu datang, melarang anaknya, keluarlah seluruh isi kebun binatang. Setelah diselidiki, si anak curhat bahwa sejak bayi ia tidak punya bonding terhadap ibunya. Ibunya terlalu sibuk bekerja meraih karir, ia jarang merasakan belai kasih sayang ibunya.

Ternyata hak anak untuk bisa menyusui adalah mutlak. Dia menemukan kasih sayang, kenyamanan, cinta kasih lewat emotional bonding dengan Ibunya ketika menyusui. 

Jangan pernah cepat-cepat disapih. Makanya ketika anak masih bayi tidak ada istilah bau tangan (??), anak butuh segera gendong. Karena dia butuh mendapatkan rasa aman dan cinta. Kalau dibiarkan lama-lama, dia akan menjadi anak yang memikirkan diri sendiri, tidak memahami perasaan orang lain.

Fungsi Ibu memberikan rasa aman, sedang ayah menegakkan aturan. Ketika Ibu sebagai ratu di rumah tidak lagi dirindukan, anak akan betah lama-lama di luar.

Harus menularkan energi positif pada anak. Ketika melihat anak bandel, nakal, harusnya anak tersebut lebih butuh kasih sayang dan perhatian kita.

Kebutuhan seorang Ibu:


1. Ibu harus punya ‘me time’


2. Couple (Ibu harus punya waktu untuk berdua bersama pasangan. Wanita yang sehat jiwanya harus mengeluarkan 20.000 kata per hari [jiwa saya gak sehat ya..-__-]. Jalan bersama, membahas tentang anak.


3. Family time (waktu bersama keluarga inti)


4. Social time
Aspek diatas harus seimbang. Skill dasar seorang wanita, menulis. Karena emosi yang tidak keluar atau disalurkan akan rentan membuat Ibu menjadi kasar dan emosional. Curahkan isi kepala dan hati lewat tulisan.

Rumus mendidik anak di era sekarang adalah menjebol privasi si anak. Jangan GR ketika anak memproteksi HP, jangan menganggap ia mandiri. Hati-hati.

Kejadian nyata, anak-anak SMP punya akun FB berteman dengan pemuda yang status FB nya memotivasi. Si gadis kagum. Kopi darat, Ibu tidak tahu. Dan ternyata si pemuda mempunyai niat tidak baik. Awal ketemuan pegangan tangan, lalu mulai berani lebih. Tapi si anak perempuan selalu menolak. Sampai suatu waktu, anak gadis di telepon pacarnya tengah malam.

Ia berbohong, ia menjadi korban begal. Si gadis karena kadung cinta, keluar malam itu hendak menolong pacarnya. Di tempat sepi, ia nyaris dinodai. Bersyukur ada bapak-bapak yang leihat dan segera menolong anak gadis tersebut. Si Ibu nyaris pingsan. Anak yang dikira baik, dikira tidur di kamarnya, ternyata sudah pacaran selama 2 tahun dengan si pemuda dan tidak menceritakan apapun pada si bunda. Kenapa?? Karena bundanya bukan tempat yang asik untuk diajak curhat.

Baca Juga: Ingin Anak Lahap Makan? Tidak Gampang Sakit? dan Cerdas Sejak Dini? Baca Ini ! 

Skill dasar seorang Ibu agar dirindukan anak


* Memasak

Ustadz mengatakan tugas seorang Ibu memang bukan memasak. Di kitab fiqih manapun tidak dijelaskan tugas utama Ibu memasak karena kita membangun rumah tangga bukan rumah makan. Harus bisa masak, agar anak kangen dengan masakan Ibu.

* Memijit

Anak sampai usia berapapun butuh dipeluk dan disentuh. Ketika anak yang biasa dipijit di punggung, perut, dan tangan maka ia akan terbiasa lancar bercerita (Hontou??). Maka ketika memijit sekalian jadi tukang konselor juga. Pelajari ilmu akupuntur dan akupresure.

* Mendengarkan

Kalau wanita ditanya banyak jawab singkat, berarti ia lagi sedih. Kalau ditanya sedikit jawabannya banyak, tanda di Ibu lagi happy.

Penutup:
Ketika Ibu sudah dirindukan, maka anak akan punya definisi indah tentang rumah. Rumah dimana disana Ibu berada. Ibu yang selalu punya cinta yang membuat anak ingin pulang..

Ditulis dan disebarkan oleh Nailah Assagaf
Ikatlah ilmu dengan menulis

Anak-anak bermahkota al qur’an…

Sumber: Ustadz Bendri Jaisyurrahman 
1 2 3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar