MENGAPA PUJIANKU TAK MEMOTIVASI ANAK?
PERNAHKAN BUNDA MENGALAMI HAL DEMIKIAN?
Predikat adalah doa. Predikat akan mendorong anak-anak untuk sesuai dengan predikat yang diberikan. Predikat anak sholeh, anak pintar, anak mandiri, dan berbagai predikat positif lain akan mendorong anak ke arah yang baik. Sedangkan predikat anak malas, anak manja, anak jahat, anak bandel, anak bodoh, anak nakal, dan sebagainya, merupakan predikat negatif yang membentuk citra diri yang buruk pada anak.
Predikat positif, sehari-hari diberikan dalam bentuk pujian. Setiap anak suka pujian walaupun mereka tampak tidak peduli. Demi sebuah pujian, anak dengan rela melakukan apa yang mereka tidak sukai. Karena sebuah pujian yang menguatkan mereka sanggup melakukan apa yang sebelumnya mereka tidak yakin bisa.
Baca juga: Jadi Sarjana Cukup Kuliah 4 Tahun, Tapi Untuk Jadi Ibu Rumah Tangga Perlu Bertahun-tahun..
Anak kedua saya (Sayyid 6 tahun, TK B), ketika tahu saya sudah pulang maka dia akan mengeluarkan kotak bekalnya. Dia akan menunjukkan kotak bekalnya yang sudah kosong untuk satu tujuan, yaitu pujian. Dia tahu saya akan memujinya “Subhaanallah, Sayyid makannya habis. Alhamdulillah…”.
Sebaliknya dulu ketika saya tidak mengerti tentang predikat positif ini, saya sering menjuluki anak saya sebagai anak yang susah makan dan kondisi anak saya semakin sesuai dengan predikat tersebut.
Kekuatan predikat positif ini diakui bahkan oleh para ahli dan dibuktikan oleh penelitian. Penelitian air oleh Dr. Masaru Emoto, dari Universitas Yokohama,Jepang. Air ternyata bisa mendengar. Ketika kita ucapkan kata-kata negatif “setan” kepada air, maka Kristal-kristal air yang dibekukan kemudian dilihat di bawah mikrosokop maka bentuknya akan tampak jelek dan tidak beraturan.
Baca juga: MENGEJUTKAN! Kasih Sayang Ayah Ternyata Bisa Bikin Anak Tidak Nakal..
Sebaliknya bila kita ucapkan kata-kata positif kepada air tersebut, misalnya : “arigato”, maka kristal-kristal air tampak menjadi indah. Bila diberi doa Islam, maka Kristal air tersebut tampak segi enam dengan 5 cabang daun berkilauan. Dan tentunya kita ingat bahwa tubuh manusia 75% terdiri dari air.
Maka predikat yang kita ucapkan akan didengar oleh seluruh air dalam tubuh anak-anak kita.
Tapi, mengapa pujian-pujian kita berulang kali tampak tidak berhasil mengubah perilaku anak? Seorang Bunda mencurahkan isi hatinya “Bun, Saya sudah memuji anak saya. Saya katakan padanya dia kan anak sholeh dan rajin. Tapi dia tidak juga beranjak merapikan mainannya.”. Ayah lain juga bercerita “Anak saya keras sekali. Saya kadang membentaknya karena dia suka mengamuk. Memberikan predikat positif anak sholeh ataupun anak baik sering saya lakukan, tapi kok tampak tidak mengubah perilaku anak saya?”
Ayah Bunda, pujian itu akan memotivasi anak bila kita berikan dengan tepat. Memberikan pujian untuk memaksa anak melakukan sebuah perilaku itu pujian sogokan. Anak akan menangkap bahwa pujian kita tidak ikhlas tapi hanya agar mereka menuruti kemauan kita. Pemberian pujian yang dapat mendorong anak adalah setelah perilaku itu sudah dilakukan. Pujian kita akan membenarkan perilakunya dan akan mendorong anak melakukannya kembali. Hal ini juga berlaku untuk pujian anak sholeh untuk anak-anak yang masih suka mengamuk.
Mereka memang akan mendengar pujian ini dan air dalam tubuh juga akan merekam. Tapi, mereka menolak pujian ini karena diri mereka sendiri merasa bahwa mereka anak yang dibenci. Mereka menyadari bahwa orang-orang tidak menyukai mereka sehingga pujian kita pun dianggap tidak sesuai kenyataan.
Baca juga: MENGEJUTKAN! SEBAB Emak-Emak Gampang GEMUK. Baca Sekarang..!
Memberikan predikat positif berupa pujian untuk anak yang masih sering mengamuk itu harus. Bila kita coba amati di keseharian, silakan catat apakah lebih banyak mengamuknya atau baiknya.
Tentu lebih banyak saat mereka berperilaku baik. Ayah Bunda, berikanlah predikat tersebut saat mereka telah melakukan perilaku baik sekecil apapun, misalnya main bersama adik dengan tenang, menggambar di kertas, makan dengan tenang, membantu memasak, dan sebagainya. Pujian tersebut akan mereka terima karena sesuai dengan apa yang sudah dilakukan.
Selain memastikan pujian setelah perilaku, bagi anak yang masih suka mengamuk perlu juga dibantu untuk bisa mengendalikan marah agar mereka yakin bahwa mereka benar-benar anak sholeh yang disukai oleh orang di sekitarnya. Membantu anak mengendalikan marahnya memerlukan teknik khusus.
Salah satu teknik yang dapat digunakan adalah teknik Time out. Teknik time out yang benar dapat dibaca dalam Buku Time Out dalam Parenting terbitan RuMAH PARENTING. Ketika anak merasa bahwa dia sudah bisa mengendalikan dirinya, dia akan merasa yakin bahwa dia benar-benar anak sholeh.
Baca juga: Ini Adalah Kesalahan-Kesalahan yang Sering Dilakukan Orang Tua Baru. Baca Agar Anda Tidak Melakukannya..
Pujian adalah predikat positif yang mendorong anak kita bila diberikan dengan tepat, salah satunya dengan menempatkannya setelah anak berperilaku. Semoga anak-anak kita semakin termotivasi untuk melakukan berbagai perilaku baik yang kita harapkan.
Oh, iya kalau anak anda susah makan dan gampang sakit, silahkan bisa berikan vitamin yang terbukti ampuh mengatasi anak susah makan. Namanya Gizidat. Klik disini ya..
Semoga bermanfaat yaa.. :)
Please Like and Share!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar